Definisi Resensi
Resensi berasal dari
bahasa latin yaitu reveidere ataurecensere, yang
mengandung arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Tindakan merensensi
buku berarti memeberikan penilaian, ungkapan, kembali isi buku, membahas atau
menkritik buku. Resensi dibuat oleh seorang resensator. Resensi dibuat untuk
memberi penilaian atas suatu buku, film, atau karya seni yang lain untuk
memberitahu orang lain apakah hal yang diresensi tersebut layak atau tidak
untuk dibaca, ditonton, atau didengar, dan lain-lain.
Resensi bersifat
informatif, tidak berisi suatu kritikan yang mendalam atau penilaian tentang
bermutu atau tidaknya suatu karya cipta tertentu. Meskipun bersifat informatif
resensi juga bukan iklan tentang buku baru. Maksud ditulisnya sebuah resensi
adalah menginformasikan isi buku kepada masyarakat.
Pemuataan resensi
setidaknya mempunyai lima alasan diantaranya :
(1) Memberikan informasi dan pemahaman
tentang apa yang nampak dalam sebuah buku.
(2) Mengajak pembaca untuk memikir dan
mendiskusikan problem yang muncul dalam sebuah buku.
(3) Memberikan pertimbangan kepada
pembaca apakah sebuah buku pantas mendapatkan sambutan dari masyarakat atau
tidak.
(4) Menjawab pertayaan siapa pengarang
buku, mengapa ia menulis buku tersebut, apa peryataannya, bagaimana hubungannya
dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama dan bagaimana hubungannya
dengan buku sejenis yang dihasilkan oleh orang lain.
(5) Untuk segolongan pembaca resensi,
tujuan membaca resensi diantaranya :
a. Agar mendapatkan
bimbingan dalam memilih buku-buku
b. Setelah membaca resensi,
kemudian berminat untuk membaca atau mencocokan seperti apa yang ditulis dalam
resensi.
c. Tidak ada waktu
untuk membaca buku kemudian mengandalakan resensi sebagai sumber informasi.
Bahasa resensi yang
biasa digunakan umumnya bernas, tegas, dan tandas. Pemilihan karakter bahasa
yang digunakan disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan dimuat dan
karakter pembaca yang menjadi sasarannya. Berikut unsu-unsur yang membangun
sebuah resensi
1. Membuat judul
resensi
2. Menyusun buku data
yang terdiri atas :
a. Judul Buku
b. Nama Pengarang
c. Nama Penerbit
d. Tahun Penerbit beserta
cetakannya
e. Tebal Buku
f. Harga Buku
3. Membuat Pembuka,
yang dimulai dengan hal-hal berikut :
a. Memperkenalkan siapa
pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja dan prestasi apa saja yang diperoleh.
b. Membadingkan buku sejenis
yang sudah ditulis, baik oleh pengarang itu sendiri maupun pengarang lain.
c. Memaparkan kekhasan
sosok pengarang.
d. Memaparkan keunikan buku.
e. Merumuskan tema buku.
f. Mengungkapakan
kritik terhadap kelemahan buku.
4. Tubuh atau isi
peryataan resensi, biasanya membuat sinopsis isi buku secara bernas dan
krologis, ulasan singkat buku dengan kutipan seperlunya, kelemahan dan
keunggulan buku, tinjauan bahasa dan adanya salah cetak atau tidak.
5. Penutup resesi buku,
biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Sumber
CONTOH RESENSI BUKU
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Tip &
Trik Jago Main Rubik
Penulis
: Wicaksono Adi
Penerbit
: Gradien Mediatama
Cetakan
: 1, 2009
Tebal
: 184 halaman
PENULIS
Wicaksono Adi, lahir
di Semarang pada 6 Oktober 1986. Di komunitas rubik Indonesia dan internasional,
ia dikenal dengan nama panggilan Chuck. Mulai mengenal rubik pada Maret 2009,
dengan segera ia jatuh cinta dengan permainan ini serta komunitasnya.
PENDAHULUAN
Buku "Tip &
Trik Jago Main Rubik" ini hadir sebagai solusi jitu dan komplit. Buku ini
akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol
hingga mahir. Dari berjam-jan hingga mampu menyelesaikannya dibawah 20 detik,
bahkan dengan mata tertutup.
SINOPSIS
Rubik adalah permainan
puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam warna pada setiap sisinya.
Ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ernö Rubik, seorang arsitek dan pemahat
asal Hungaria. Dengan segera, rubik menciptakan sensasi internasional. Setiap
orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa.
Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep yang
sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
Satu demi satu
kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, di antaranya
American Rubik's Cube Championship (November 1981), United Kingdom Rubik's Cube
Championship (Desember 1981), Canadian Rubik's Cube Championship (Maret 1982).
Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik's
Cube World Championship di Budapest, di mana orang-orang dari berbagai negara
dipertemukan oleh rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar Vietnam
berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan
publik pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu
kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu.
Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih
modern. Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum
termasuk merk-merk tiruannya!), menjadikannya diakui sebagai permainan puzzle
terlaris di dunia. Bahkan rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris
sepanjang masa, berdampingan dengan boneka Barbie.
Dengan kemuncurjan
internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada tahun 2000,
petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet. Demam
rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003,
ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai
permainan yang positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu
mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.
IKHTISAR
Speedsolving adalah
seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Para pelakunya
biasa disebut speedcuber. Bagi mereka, menyelesaikan rubik adalah sebuah
olahraga ketangkasan. Mereka tidak hanya mengejar kesenangan, melainkan juga
membuktikan diri dan meraih prestasi.
KELEBIHAN
1. Banyak terdapat
gambar yang menarik.
2. Penjelasannya
sangat rinci.
3. Terdapat indeks
untuk kata-kata yang sulit dimengerti.
KEKURANGAN
1. Beberapa kata yang
sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.