Peranan Bahasa daerah dalam perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa
daerah pada saat ini lebih banyak dipergunakan oleh penduduk suku bersangkutan
yang kebanyakan bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, ataupun kota-kota
kecil, serta daerah urban. Kelestarian, perkembangan, dan pertumbuhan bahasa
daerah sangat tergantung dari komitmen para penutur atau pengguna bahasa
tersebut untuk senantiasa secara sukarela mempergunakan bahasanya dalam
pergaulan kehidupan sehari-hari. Jika penutur suatu bahasa daerah masih
berjumlah banyak, dan merekapun menurunkan bahasa daerah yang dikuasainya
kepada anak-anak dan generasi remaja, maka kelestarian bahasa yang bersangkutan
akan lebih terjamin dalam jangka panjang. Sebaliknya, jikalau penutur suatu
bahasa daerah semakin berkurang dan tidak ada upaya regenerasi kepada generai muda,
maka sangat besar kemungkinan secara perlahan-lahan akan terjadi gejala
degradasi bahasa yang mengarah kepada musnahnya suatu bahasa daerah.
Bahasa
daerah adalah unsur pembentuk budaya daerah dan sekaligus budaya nasional.
Apabila satu per satu bahasa pendukung budaya nasional musnah, maka lambat laun
pilar penyangga budaya nasionalpun akan roboh dan hal ini berarti kebudayaan
nasional juga mengalami ancaman yang sangat serius. Apakah jadinya sebuah
bangsa yang tidak lagi memiliki kebudayaannya? Bangsa kita akan terjebak
menjadi bangsa tanpa kepribadian. Hal ini jelas akan memperlemah tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara ini akan menjadi negara yang gagal
(the fail state). Dengan demikian bahasa daerah maupun bahasa nasional memiliki
peran yang sangat penting bagi tegak berdirinya negara kita. Oleh karena itu,
di samping penguasaan bahasa nasional maupun internasional dalam rangka
menghadapi globalisasi percaturan global, maka setiap anak bangsa harus sadar
untuk turut melestarikan bahasa lokal alias bahasa daerah. Caranya tidaklah
terlalu sulit, mari kita kembali bangga menggunakan bahasa daerah.
Pengaruh
Bahasa pergaulan dalam perkembangan Bahasa Indonesia
Pengaruh Penggunaan Bahasa Asing/Gaul Terhadap
Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Pada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masa globalisasi, dan bahasa inggris adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa internasional.
Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.
Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan.
Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruh apa-apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional, menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.
Pada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masa globalisasi, dan bahasa inggris adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa internasional.
Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.
Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan.
Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruh apa-apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional, menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.
Teori-teori
tentang penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia
yang menghubungkan data/fakta yang ada sehingga memperoleh suatu
simpulan. Fakta/data yang akan digunakan dalam penalaran itu boleh benar
atau tidak. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu
disebut proposisi. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis. Berdasarkan sejumlah
proposisi yang sudah diketahui, orang lain akan menyimpulkan sebuah proposisi
baru yang belum diketahui sebelumnya. Proses inilah yang disebut
menalar. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak
ilmiah. Dari proses penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran
induktif dan penalaran deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses
penalaran itu.
Dalam penalaran
proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedence) dan
hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan
antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Melalui proses
penalaran, kita memperoleh kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau
teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Ciri-ciri Penalaran
:
1. Adanya
suatu pola berpikir yang luas dapat disebut sebagai logika (penalaran merupakan
suatu pola berpikir logis).
2. Sifat
analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu
kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi
merupakan cara berpikir secara analitik.
Menurut tim balai
pustaka istilah penalaran mengandung tiga pengerian diantaranya :
a. Cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
b. Hal
dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa peruasaan atau
pengalaman.
c. Proses
mental dalam mengembangkan dan mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau
prinsip.
Pengetian Penalaran
Deduktif
Penalaran Deduktif
sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif atau deduksi adalah suatu
proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah
ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.
Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta, yang
perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang
mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum
tadi. Bila identifikasi dan proposisinya sudah benar, maka dapat
diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
Macam-macam
penalaran deduktif, adalah :
1. Silogisme, adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari
dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh :
Andi adalah seorang
pecinta hewan.
Kucing adalah
hewan.
Andi adalah pecinta
kucing.
2. Entimen, adalah
penalaran deduksi secara langsung dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Siswa teladan ialah
siswa yang selalu mematuhi peraturan di sekolah.
Mirabela adalah
siswa teladan.
Mirabela tidak
mungkin tidak mematuhi peraturan di sekolah.
Pengertian
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif
adalah proses penalaran untuk mencari kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya
disebut induksi.
Macam-macam
Penalaran Induktif, adalah :
1. Generalisasi, adalah
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus)
menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis individual yang
diselidiki.
2. Analogi, adalah
suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran
suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang
bersamaan.
3. Hubungan
Kausal, adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa
yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel
(independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
Metode
ilmiah serta kaitannya dengan metodologi penelitian
Metode ilmiah adalah suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari
ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode
ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan
adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah
terjawab
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan,
dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak
an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan,
juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat
dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Adapun
tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
- Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
- Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
- Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.